Jumat, 23 Januari 2009

Tips berburu topik skripsi atau Tugas Akhir

Salah satu topik pembicaraan di kalangan mahasiswa senior (tingkat akhir) saat kongkow ataupun ngerumpi biasanya adalah tentang topik TA / skripsi. Setidaknya ada dua kasus yang mungkin terjadi: “topik TA ditentukan oleh dosen” atau “mahasiswa diminta mencari topik TA sendiri”.

Untuk kasus kedua ini, banyak mahasiswa yang malah jadi kebingungan. Yup, bingung nyari topik TA.

Lha emangnya ilang kok harus dicari? :)

Kebingungan adalah suatu yg wajar. Jadi don’t worry, it’s natural. Soalnya kenapa? kalo anda tidak bingung pada tahap awal penelitian anda (entah bingung cari judul, bingung cari referensi, bingung karena bingung) , berarti kemungkinan besar topik anda tidak terlalu layak untuk skripsi. Kalau semuanya sudah terang benderang sejak awal (topik jelas las, metode jelas las, tools jelas las, bahkan mungkin hasilnya juga udah jelas las) maka aktivitas itu gak termasuk penelitian. Lebih cocok digolongkan praktikum. Saya share beberapa tips yang mungkin berguna:

1. Apa yg disukai?

Tugas pertama dan yang paling penting buat anda adalah mencari tahu di antara sekian banyak kompetensi IE, mana yang anda paling sukai? Bagian mana yang membuat anda ‘bersemangat’ saat anda sedang tak termotivasi. Bagian mana yang bisa membuat anda rela berjam-jam mengerjakannya tanpa kenal lelah.

Mengapa ini penting? Soalnya anda akan menghabiskan waktu anda 6 bulan ke depan untuk mengulik masalah itu. Bayangkan, 6 bulan = 15 552 000 detik. Hidup anda akan didedikasikan untuk mengerjakan skripsi. Saat duka, saat suka, saat tak ada motivasi, ditinggal pacar, ditinggal teman, dalam 6 bulan itu anda harus fight for progress. Bayangkan kalo anda tidak benar-benar menyenangi topik itu! Grafiknya kan kira-kira seperti ini (referensi):

RS weekly cycle:

Di samping preferensi pribadi, anda juga harus mempertimbangkan preferensi dosen. Terutama jika kita tidak punya kebebasan untuk memilih dosen pembibing. Dosen biasanya memiliki preferensi pribadi tentang domain / ranah penelitian yang bisa/biasa/suka dikerjakan. Anda bisa cek website, misal: preferensi daftar publikasi off-line.

Bagaimana jika tidak cocok?

Ada dua alternatif, (a) anda agak menggeser preferensi anda - kompromi; (b) cari dosen lain. Alternatif (a) mungkin dilakukan jika anda sudah punya topik definitif (misal: anda sudah dapatkan topik dari tempat magang anda).

Dosen Favorit

Entah kenapa, kadang mahasiswa menyebut bahwa si A, si B adalah dosen favorit, si C, si D luebih favorit, dst. Mungkin karena ada dosen yang baik hati dan tidak sombong, sementara dosen lain buaiiik hati dan sangat tidak sombong. Memang subjektif sekali.

Dosen-dosen yang digolongkan favorit oleh mahasiswa biasanya jadi overloaded. Karena itu biasanya jurusan akan menempuh kebijakan membagi beban membimbing. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan terjadi apa yg di systems thinking disebut: tragedy of the common [kapan-kapan dibahas ]

2. Level

Seberapa dalam sih topik penelitian kita seharusnya? Apakah topik saya terlalu susah? apakah terlalu mudah?

# bloom’s taxonomy

Bloom’s taxonomy bisa digunakan untuk menggambarkan kemampuan intelektual seseorang pada suatu domain ilmu.

Bloom’s Taxonomy

Comprehension kira-kira selevel dengan ujian kompre, kuliah proyek terpadu

Application kira-kira setara dengan praktikum, kerja praktek dan magang

Level Skripsi S1 kira-kira menurut saya akan berkisar antara aplikasi ditambah dengan analisis. Jadi, bobotnya harus di atas laporan kp, magang maupun praktikum.

# proxy:

Sebagai penanda / proxy yang mudah untuk melihat seberapa tinggi sih bobot yang dibutuhkan, anda bisa melihat laporan-laporan skripsi kakak angkatan yang bagus (misal: dapet A, diseminarkan, dipublikasikan).

# triple constraints

Secara anda sudah kuliah manajemen proyek pasti sudah kenal triple constraints. Penelitian / skripsi adalah satu jenis proyek. Karenanya proses skripsi mengikuti kaidah triple constraints. Dalam kaitannya dengan pemilihan topik, anda harus bisa mengestimasi bahwa bobot penelitian ( quality) harus masuk level minimum dan constraints yang lain (time & cost) harus dipertimbangkan.


0 komentar:

Posting Komentar